Boponter. Sore senja itu sebagaimana biasa selepas sholat ‘ashar berjamaah abah kiyai mengajak NGObrol PIntar SEputar nasiHAT (NGOPI SEHAT) hanya berdua atau empat mata. Merupakan suatu kehormatan yang tidak terhingga manakala diberikan kesempatan seolah menjadi sahabat curhat, saling berbagi inspirasi, diskusi seputar pengajian yang berurusan dengan program ta’lim masjid, tentu saja sangat membangkitkan semangat dan gambaran suasana yang tenang, penuh kedamaian, dan kesempatan untuk perenungan spiritual.
Hal inilah yang menjadi momen renungan diri, menciptakan suasana ketenangan jiwa yang penuh hikmah, karena didalamnya mendapatkan banyak ilmu berharga yaitu nasihat kebaikan. Akrab dan sederhana dengan mencerminkan interaksi santai, mengharap berkah dan Ilmu dari abah kiyai.
Dalam obrolan NGOPI SEHAT itu membahas seputar shodaqoh yang memiliki manfaat dan pahala sangat besar, termasuk pahala yang akan terus mengalir sebagai shodaqoh jariyah. Pahala yang didasarkan pada prinsip shodaqoh secara umum yang dijelaskan dalam Al-Qur'an dan hadits bahwa pahala shodaqoh bisa berlipat-lipat ganda. Subhanallah.
Menurut
Al-Imam Jalaluddin Abdurrahman As-Suyuthi dalam kitabnya; Bughyatul
Musytarsyidin menjelaskan bahwa pahala shodaqoh terbagi dalam LIMA macam
tergantung pada penerimanya, setiap satu kali shodaqoh maka pahala kelipatannya
berbeda-beda, adapun tingkatannya sebagai berikut :
1. 10 kali lipat, shodaqoh
kepada orang yang sehat wal afiat.
2. 90 kali lipat, shodaqoh
kepada orang buta dan yang sedang terkena musibah.
3. 900 kali lipat, shodaqoh
kepada kerabat yang membutuhkan bantuan.
4. 100.000 kali
lipat, shodaqoh kepada kedua orang tua.
5. 900.000 kali lipat, shodaqoh kepada ulama atau ahli ilmu agama (faqih).
Mengenai
rincian pahala tingkat pertama yang mendapatkan 10 kebaikan, dapat kita ambil
pelajaran dari kisah orang yang bershodaqoh jaman dulu. Dikisahkan ada orang
yang bershodaqoh hingga Tiga kali salah memberi menurut dirinya, sehingga ia
berkata, “Ya Allah segala puji bagi-Mu, ternyata shodaqohku jatuh ke tangan
seorang pencuri, pezina, dan orang kaya. Setelah itu ia bermimpi dan dikatakan
padanya, “Adapun shodaqohmu kepada pencuri, mudah-mudahan dapat mencegah si
pencuri dari perbuatannya. Sementara itu shodaqohmu kepada pezina,
mudah-mudahan dapat mencegahnya berbuat zina kembali dan shodaqohmu kepada
orang yang kaya mudah-mudahan dapat memberikan pelajaran baginya agar
menginfakkan (sebagian) harta yang diberikan Allah kepadanya.” (HR.
Bukhari). Inilah contoh shodaqoh kepada orang yang sehat secara fisik.
Pahala tingkat kedua adalah shodaqoh yang akan diganti dengan 90 kebaikan, yakni shodaqoh kepada orang buta dan tertimpa musibah. Dalam hadits Qudsi disebutkan, “Jika Aku mengambil penglihatan hamba-Ku, maka tidak ada balasan yang lebih pantas kecuali surga.” (HR. Bukhari). Tentu shodaqoh kepada orang buta juga berpahala besar.
Nabi SAW berpesan, “Barangsiapa meringankan kesusahan hidup seorang mukmin di dunia, niscaya Allah Ta’ala akan meringankan salah satu kesusahan hidupnya pada hari kiamat. Barangsiapa memberi kemudahan kepada orang yang kesulitan niscaya Allah akan memberi kemudahan baginya di dunia dan akhirat.” (HR. Muslim).
Pahala tingkat ketiga adalah shodaqoh yang akan diganti dengan 900 kebaikan, yakni shodaqoh kepada kerabat yang membutuhkan. Nabi SAW bersabda, “shodaqoh kepada orang miskin hanya mendapatkan pahala shodaqoh saja, sedang shodaqoh kepada sanak kerabat mengandung dua keutamaan, yaitu shodaqoh dan menyambung tali kekerabatan.” (HR. Turmudzi).
Pahala tingkat keempat akan diganti dengan 100.000 kebaikan, yakni shodaqoh kepada kedua orangtua. Allah SWT berpesan, “Dan kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu bapaknya, ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun.” (QS. Lukman/31: 14).
Pahala tingkat kelima akan diganti dengan 900.000 kebaikan. Inilah shodaqoh yang diberikan kepada guru, kiyai yang mengajarkan ilmu agama, ulama atau ahli fikih. Manakala orangtua yang tidak bisa mengajari anaknya ilmu agama, maka orang yang berilmulah yang akan mengajarnya. Ini sekaligus memberikan pencerahan untuk crew Trans7 yang pernah menayangkan segmen Xpose Uncensored yang disinyalir mencela, menghina pondok pesantren dan kiayi.
Allah Ta’ala berfirman : “Perumpamaan orang-orang yang menginfakkan hartanya di jalan Allah adalah seperti (orang-orang yang menabur) sebutir biji (benih) yang menumbuhkan tujuh tangkai, pada setiap tangkai ada seratus biji. Allah melipatgandakan (pahala) bagi siapa yang Dia kehendaki. Allah Maha Luas lagi Maha Mengetahui.” (QS. Al-Baqarah: 261).
Tentu saja sangat beruntung kalau ngopi sehat sama abah kiyai, selain mendapat siraman rohani berupa ilmu agama, juga mendapat siraman jasmani, kopi, teh, kue, sarapan pagi, bakso kalau sore, dan salam tempel (alhamdulillah). Sehat selalu ya abah kiyai, aamiin.
Barokallahu
fii kum.
Tulis Komentar