Beji. Kicau
burung mulai bersahutan, sinar mentari kian menerang, sejuk angin pagi berputar
menghembus seraya mereka sibuk berdzikir bertasbih kepada Dzat Pencipta alam
dan Pemeliharanya.. bagaimana dengan kita? Kuharap Dzikir dan tasbih kita tak
kalah hebat dengan mereka, mari simak ayat berikut ini,artinya:
โOrang-orang
(Yahudi dan Nasrani) yang Telah kami beri Al Kitab (Taurat dan Injil) mengenal
Muhammad seperti mereka mengenal anak-anaknya sendiri. dan Sesungguhnya
sebahagian diantara mereka menyembunyikan kebenaran, padahal mereka
Mengetahui.โ (Q.S. Al baqoroh: 146)
Hampir tak ada yang keliru dengan tugas paginya, otak segera berpikir, mata
terbuka liar mencari, kaki melangkah menghantarkan, tangan segera membantu menggenggam, sampai
diri mendapatkan apa yang ia butuhkan, sungguh kerja sama yang begitu mengagumkan. Lalu, dimanakah peran hati? Siapa yang mengambil
bagian menilai kebenaran, adakah yang tertarik mengambil bagian kebaikan?
Sesungguhnya hatilah yang menjadikan semua gerakan badan memiliki arti dan
tujuan.
Saat diri terjebak dalam kesalahan, kala jiwa terperosok dalam maksiyat, dan
terperangkap dalam pekat gelap ruang, serta saat galau resah dan murung menutup
harapan, Mengapa hati sering terabaikan, terlalaikan dan tergeserkan dengan
anggota yang lain, padahal kita tahu ialah panglima sesungguhnya dalam diri,
sesungguhnya ia mampu memancarkan cahaya penerang, dan membuka jalan
keselamatan.
Mungkin seluruh masalah yang belum terselesaikan, setiap persoalan yang belum
terjawab, bukan karena kita tak tahu jalan kebenarannya, bahkan bisa jadi kita
berpura-pura dalam ketidaktahuan.. akantetapi, barangkali karena kelalaian kita
dalam menyertakan hati atau selalu menyembunyikan kebenaran. Aktifkan peran dan
fungsi hati, buka kuncinya dengan dzikir, lebarkan penutupnya dengan tasbih
semoga kita leluasa memasuki ruang kebenaran.
Tulis Komentar