Boponter. Pagi selepas Sholat Subuh berjama’ah di Masjid Jami’ Al Ittihad, Bojong Pondok Terong, Cipayung, Kota Depok, kemudian dilanjutkan dzikir bersama, dan I’tikaf sembari tunggu waktu syuruq, lantas abah Kiyai mengajak ngobrol pintar di rumahnya. Sambil tunggu ngobrol, telah tersedia konsumsi air mineral botol, secangkir kopi mantap, teh tawar hangat, beraneka kue dan pisang.  

Dalam ngobrol pintar (ngopi) membahas seputar sedekah yang ringan tetapi berat pahalanya. Dengan sedekah banyak manfaat yang didapatkan oleh pelakunya. Para Tabi’in berkata : “Barang-siapa yang banyak dosanya, hendaknya ia banyak bersedekah dengan air”. Dalam suatu kesempatan, Sa’ad bin Ubadah RA bertanya kepada Rasulullah SAW : “Wahai Rasulullah, sedekah apa yang paling utama?” Beliau menjawab, “Memberi air.” (Shahih Abu Daud). “Sedekah air ” mendatangkan pujian Allah dan dihapuskan dosa-dosanya. (Mutafaqun ‘alaihi).

Memberi atau bersedekah air dapat diwujudkan dengan memberikan air minum secara langsung kepada orang yang kehausan atau saat acara pengajian dan lainnya, juga kepada binatang yang sedang kehausan. Dari Saad bin Ubadah berkata, “Ya Rasulullah, Ibuku (Ummu Saad) sudah meninggal dunia, sedekah apakah yang paling baik aku lakukan untuk ibuku ?” Rasulullah SAW menjawab, “Air”. Setiap seorang muslim memberi minum saudara muslim yang lain saat saudaranya kehausan, maka nanti Allah Ta’ala akan memberinya minum pada hari Kiamat dari ‘rohiqul makhtum’ (satu jenis minuman di surga). (HR Abu Daud).

Dari Abu Sa’id Al-Khudri radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Muslim mana saja yang memberi pakaian orang Islam lain yang tidak memiliki pakaian, niscaya Allah akan memberinya pakaian dari hijaunya surga. Muslim mana saja yang memberi makan orang Islam yang kelaparan, niscaya Allah akan memberinya makanan dari buah-buahan di surga. Lalu muslim mana saja yang memberi minum orang yang kehausan, niscaya Allah akan memberinya minuman Ar-Rahiq Al-Makhtum.” (HR. Abu Daud, no. 1682; Tirmidzi, no. 2449). 

Dalam obrolan penutup, bah Kiyai menjelaskan, terlebih saat ini sedang terjadi musibah bencana banjir bandang, gempa bumi, gunung meletus, longsor di Sumatera dan daerah lainnya mereka sangat membutuhkan bantuan berupa sandang, pangan dan papan untuk kehidupan. Sedekah adalah jalan terbaik untuk dilakukan saat ini demi membantu saudara yang terkena dampak bencana. 

Semoga saudara-saudara kita yang sedang diuji oleh Allah Ta’ala diberikan kesabaran dan ketabahan, sehingga mereka dijadikan hamba yang mukhlisin, muttaqin dan muhsinin, aamiin yaa robbal ‘aalamiin.