081286968485

BERGEMBIRALAH DENGAN MAULID NABI MUHAMMAD SAWOleh : AHMAD NURUL IHWAN (Pengasuh Rubrik Catatan Qolbu)

$rows[judul]

Boponter, Ahad, 23/11. Pengurus Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Jami’ Al Ittihad, Bojong Pondok Terong, Kecamatan Cipayung, Kota Depok mengadakan acara Sholat Subuh Gabungan bersama Jamiyyah Silaturrahmi Sholat Subuh (J3S) Korwil Citayam sekaligus Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW pada Ahad 23 November 2025 M bertepatan dengan 02 Jumadil Akhir 1447 H, dimulai pukul 03.00 – 06.00 WIB. Acara dihadiri oleh Camat Cipayung dan jajarannya, Majlis Ulama Indonesia (MUI) Kecamatan Cipayung, Dewan Masjid Indonesia (DMI) se Kecamatan Cipayung, serta jamaah dan perwakilan sekitar 50 DKM anggota J3S Korwil Citayam dan Jamiyyah Sholat Subuh Depok (JSSD) sekitar 500 jamaah.

Ketua DKM Masjid Jami’ Al Ittihad, Ustadz. HM. Rusli Widya Permana, SE dalam sambutannya menyampaikan; “Alhamdulillah atas ijin Allah Ta’ala malam hari ini kita dapat bersilaturrahmi dan sholat subuh berjamaah di Masjid Jami’ Al Ittihad sekaligus Peringatan Maulid Nabi Muhammad Saw bersama jama’ah anggota J3S Korwil Citayam dan Jamiyyah Sholat Subuh Depok (JSSD). Terima kasih saya ucapkan kepada semua pihak yang telah mendukung berupa bantuan dana, pikiran dan do’anya sehingga acara ini dapat terlaksana dengan baik, tentunya mohon maaf atas segala kekurangan dalam penyambutan para tamu jamaah dan juga jamuannya, semoga Allah Swt menjadikan tiap niat dan langkah kaki kita menuju Masjid ini sebagai amal Sholeh, amin ya robbal ‘aalamiin,” pungkasnya.    

Begitu juga sambutan yang disampaikan Camat Cipayung, Muhammad Reza; “Mengucapkan banyak terima kasih atas undangannya, diberikan kesempatan untuk hadir serta waktu untuk sambutan diacara sholat subuh gabungan bersama J3S dan DKM Masjid Jami’ Al Ittihad selaku tuan rumah, semoga ini merupakan sarana terbaik untuk menjalin silaturrahmi saya sebagai Camat Cipayung yang dilantik pada Mei 2025, mari jaga keamanan dan kenyamanan lingkungan kita khususnya Cipayung umumnya Kota Depok, dengan mengaktifkan kembali program Siskamling (sistem keamanan linkungan).” Ujarnya.

Kajian Kitab yang disampaikan KH. Ahmad Amri, S.Ag menerangkan seputar kisah Nabi Adam AS dan Hawa. Bahwa Allah Swt menciptakan Nabi Adam dari tanah liat dan ruh-Nya. Kemudian diciptakan Hawa dari tulang rusuk Adam, keduanya hidup di surga dan diperingatkan agar tidak mendekati pohon terlarang. Namun, Iblis berhasil menggoda Adam dan Hawa untuk memakan buah terlarang dengan janji akan hidup kekal. Setelah memakannya, Adam dan Hawa menyadari kesalahan mereka dan memohon ampun kepada Allah Swt. Karena pelanggaran tersebut, Allah Swt menurunkan mereka ke bumi, mereka dipisahkan dan tempat yang berbeda (Adam di India dan Hawa di Jeddah).

Atas doa dan taubatnya Adam, akhirnya bertemu kembali dengan Hawa di Jabal Rahmah di Arafah setelah mencari selama bertahun-tahun. Allah Swt mengajarkan mereka cara bertahan hidup di bumi, seperti bercocok tanam dan membuat pakaian dengan bantuan malaikat. Mereka hidup, berkeluarga, dan melahirkan anak-anak yang akhirnya menjadi awal dari keturunan manusia di bumi hingga lahirlah kekasih Allah Swt, Nabi Muhammad Saw sebagai rahmatan lil ‘alamin hingga hari kiamat.

Dalam Tausyiah Agama, KH. Wahyudin Yuha, S.Hi bersemangat dengan gemuruh jamaah beliau menyampaikan: “kita harus bergembira dengan acara Maulid Nabi Muhammad SAW yang merupakan bentuk cinta dan syukur atas kelahiran Rasulullah SAW, memperingati jasa-jasa beliau, serta menjadi kesempatan untuk meneladani akhlak yang baik dan menyebarkan kebaikan. Gembiralah saat mengadakan maulid jangan cemberut, dengan acara maulid inilah memperkuat keimanan dan persaudaraan umat Islam”. Jelasnya. 

Alasan untuk bergembira, “sebagai wujud syukur  kepada Allah SWT atas kelahiran Nabi Muhammad SAW, yang membawa cahaya dan ajaran Islam bagi seluruh alam semesta. Meneladani akhlak mulia, dengan mempelajari dan merenungi sejarah serta sifat-sifat Nabi, umat Islam harus termotivasi untuk meneladani budi pekerti dan akhlak beliau dalam kehidupan sehari-hari. Memperkuat keimanan, ini menjadi momen untuk menumbuhkan dan memperkuat keimanan serta ketakwaan kepada Allah SWT. Mempererat ukhuwah, selain dengan Allah SWT, Maulid Nabi juga menjadi momen penting untuk mempererat hubungan persaudaraan sesama umat Islam. Menghidupkan nilai-nilai Islam, kegiatan dalam perayaan maulid, seperti berbagi makanan dan shalawat, menjadi sarana untuk menyebarkan nilai-nilai kasih sayang, persaudasraan, dan kebaikan”. Pungkasnya. 

Dalam penutupnya beliau menegaskan, "Apabila baik (hubungan/kondisi) ulama dan umaro, maka baiklah manusia (rakyat); dan apabila rusak (hubungan/kondisi) ulama dan umaro, maka rusaklah manusia (rakyat)". Pernyataan ini, adalah pandangan hikmah yang menggambarkan hubungan vital antara kedua elemen masyarakat tersebut. Ulama memberikan panduan moral dan syariat, sementara umaro memiliki kekuasaan untuk menegakkan dan mengimplementasikan kebijakan berdasarkan panduan tersebut, yang diaminkan oleh seluruh jamaah. Barokallahu fii kum. 

YouTube (Jam'iyyah Subuh Kota Depok)

https://www.youtube.com/live/A-eKnMhhy8U?si=DlcjlUSIpBg0dgWQ

Video Terkait

Tulis Komentar

(Tidak ditampilkan dikomentar)

Instagram Feeds